Jumlah BUMN Ditargetkan Hanya Tinggal 115 Di Akhir 2012
Jumlah BUMN Ditargetkan Hanya Tinggal 115 Di Akhir 2012
Dilansir dari Okezone di Jakarta. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan jumlah BUMN pada akhir tahun ini menjadi 115 BUMN. Jumlah itu menyusut sekira 26 BUMN dibanding tahun lalu, yang mencapai 141 BUMN.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, pemegang saham seluruh BUMN tersebut menargetkan bisa mengurangi jumlah BUMN lantaran selama ini program perampingan dinilai kurang berhasil.
"Dengan perampingan BUMN, jumlahnya akan lebih sedikit, tidak sulit mengaturnya dan bisa lebih fokus," kata dia di Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Lebih lanjut Dahlan menjelaskan, dengan efektifnya pembentukan induk usaha (holding) BUMN perkebunan, maka jumlah BUMN akan berkurang 14 BUMN karena akan bergabung dalam satu holding. Holding BUMN perkebunan diharapkan bisa efektif pada bulan ini.
Menurut Deputi Menteri BUMN bidang Industri Primer Muhammad Zamkhani, efektifnya holding BUMN perkebunan hanya menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) terkait holding. "Hanya menunggu selesainya PP. Kami harapkan PP-nya keluar bulan ini," ujar Zamkhani.
Selain jumlah BUMN perkebunan yang akan berkurang, Dahlan menambahkan, BUMN kehutanan juga mengalami perampingan. Rencananya, enam BUMN kehutanan juga akan dibentuk holding BUMN kehutanan. Holding BUMN kehutanan diperkirakan terbentuk pada Mei tahun ini.
Di samping itu, Perum Damri dan Perum Perusahaan Pengangkutan Daerah (PPD), yang akan diakuisisi oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). "Kalau holding terbentuk, maka jumlah BUMN akan berkurang 21. Ditambah, akuisisi Damri dan PPD, berkurang dua. Kami targetkan jumlahnya tinggal 115 BUMN," tutur Dahlan.
Dengan demikian, jumlah BUMN pada dua tahun mendatang hanya tersisa 80 BUMN. Program perampingan BUMN, selain melalui pembentukan holding, melalui penggabungan (merger), akuisisi maupun likuidiasi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, pemegang saham seluruh BUMN tersebut menargetkan bisa mengurangi jumlah BUMN lantaran selama ini program perampingan dinilai kurang berhasil.
"Dengan perampingan BUMN, jumlahnya akan lebih sedikit, tidak sulit mengaturnya dan bisa lebih fokus," kata dia di Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Lebih lanjut Dahlan menjelaskan, dengan efektifnya pembentukan induk usaha (holding) BUMN perkebunan, maka jumlah BUMN akan berkurang 14 BUMN karena akan bergabung dalam satu holding. Holding BUMN perkebunan diharapkan bisa efektif pada bulan ini.
Menurut Deputi Menteri BUMN bidang Industri Primer Muhammad Zamkhani, efektifnya holding BUMN perkebunan hanya menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) terkait holding. "Hanya menunggu selesainya PP. Kami harapkan PP-nya keluar bulan ini," ujar Zamkhani.
Selain jumlah BUMN perkebunan yang akan berkurang, Dahlan menambahkan, BUMN kehutanan juga mengalami perampingan. Rencananya, enam BUMN kehutanan juga akan dibentuk holding BUMN kehutanan. Holding BUMN kehutanan diperkirakan terbentuk pada Mei tahun ini.
Di samping itu, Perum Damri dan Perum Perusahaan Pengangkutan Daerah (PPD), yang akan diakuisisi oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). "Kalau holding terbentuk, maka jumlah BUMN akan berkurang 21. Ditambah, akuisisi Damri dan PPD, berkurang dua. Kami targetkan jumlahnya tinggal 115 BUMN," tutur Dahlan.
Dengan demikian, jumlah BUMN pada dua tahun mendatang hanya tersisa 80 BUMN. Program perampingan BUMN, selain melalui pembentukan holding, melalui penggabungan (merger), akuisisi maupun likuidiasi.