Inilah 3 BUMN yang Bertugas Mengimpor Converter Kit BBM ke BBG
Tiga BUMN, yaitu PT Wijaya Karya, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pindad, mendapat tugas mengimpor alat pengalih BBM ke BBG untuk kendaraan bermotor (converter kit) sebanyak 25 ribu unit dari Italia dan Korea Selatan.
Menperin MS Hidayat di sela-sela rangkaian kegiatan lokakarya pendalaman kebijakan industri, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/3) malam, mengatakan dalam tahap pertama penggunaan converter kit diutamakan untuk kendaraan umum dan mobil dinas.
“Converter kit tersebut akan diberikan gratis kepada angkutan umum dan mobil dinas,” ujarnya. Pemasangan alat tersebut, lanjut dia, hanya membutuhkan waktu sekitar 6-8 jam.
Selain impor, menurut Hidayat, ada sejumlah industri di dalam negeri yang telah memproduksi converter kit. Namun belum mencukupi kebutuhan yang ada, sehingga tahap awal harus mengimpor.
Dikemukakannya pula akan segera dibangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebanyak enam unit di Jakarta, dan akan dikembangkan di beberapa kota di Jawa.
Lebih jauh, ia mengatakan bila parlemen menyetujui, sesuai rencana akan diumumkan kenaikan harga BBM sebesar Rp1.500/liter pada 1 April 2012.
Oleh karena itu, kata dia, dalam pertemuan Wapres dengan delapan menteri, Jumat sore, Kemenperin mendapat tugas mempersiapkan program konversi BBM ke BBG, mulai dari angkutan umum sampai mobil dinas. “Diharapkan mobil dinas yang belum dipasang converter kit, tidak membeli BBM bersubsidi,” katanya.
Pada pertemuan dengan wapres, kata Hidayat, juga dibahas program energi terbarukan dan diversifikasi energi untuk pembangkit listrik, guna menekan subsidi, mengingat penundaaan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). “Untuk mendorong program energi terbarukan dan diversifikasi energi tersebut, maka proses investasi di bidang itu akan dipermudah,” katanya.
Menperin MS Hidayat di sela-sela rangkaian kegiatan lokakarya pendalaman kebijakan industri, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/3) malam, mengatakan dalam tahap pertama penggunaan converter kit diutamakan untuk kendaraan umum dan mobil dinas.
“Converter kit tersebut akan diberikan gratis kepada angkutan umum dan mobil dinas,” ujarnya. Pemasangan alat tersebut, lanjut dia, hanya membutuhkan waktu sekitar 6-8 jam.
Selain impor, menurut Hidayat, ada sejumlah industri di dalam negeri yang telah memproduksi converter kit. Namun belum mencukupi kebutuhan yang ada, sehingga tahap awal harus mengimpor.
Dikemukakannya pula akan segera dibangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebanyak enam unit di Jakarta, dan akan dikembangkan di beberapa kota di Jawa.
Lebih jauh, ia mengatakan bila parlemen menyetujui, sesuai rencana akan diumumkan kenaikan harga BBM sebesar Rp1.500/liter pada 1 April 2012.
Oleh karena itu, kata dia, dalam pertemuan Wapres dengan delapan menteri, Jumat sore, Kemenperin mendapat tugas mempersiapkan program konversi BBM ke BBG, mulai dari angkutan umum sampai mobil dinas. “Diharapkan mobil dinas yang belum dipasang converter kit, tidak membeli BBM bersubsidi,” katanya.
Pada pertemuan dengan wapres, kata Hidayat, juga dibahas program energi terbarukan dan diversifikasi energi untuk pembangkit listrik, guna menekan subsidi, mengingat penundaaan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). “Untuk mendorong program energi terbarukan dan diversifikasi energi tersebut, maka proses investasi di bidang itu akan dipermudah,” katanya.